Makalah Pemuda Dan Sosialisasi

Makalah Pemuda dan Sosialisasi




NAMA            : ELVIRA AYU DEWI
NPM               : 13614537
KELAS           : 2SA06







JURUSAN SASTRA INGGRIS
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS GUNADARMA

2015








Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang bertema “PEMUDA DAN SOSIALISASI”   Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar .
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Dari SAP yang ada terdapat dalam mata perkuliahan ilmu sosial dasar kami tertarik untuk  memilih judul “ PEMUDA DAN SOSIALISASI “ karena disana terdapat beberapa teori mengenai hal yang mencakup tentang pemuda, dimana pemuda sendiri merupakan sosok individu yang  produktif dan mempunyai karakter yang khas seperti revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan sebagainya.
Namun, pemuda memiliki titik  kelemahan yang mecolok dimana mereka tidak bisa mengkontrol diri mereka dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihannya adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Pemuda cenderung memiliki masalah dengan banyak faktor penyebabnya biasanya muncul dari ruang lingkup yang mereka tempati.  Tetapi suatu masalah yang dihadapi  merupakan wujud pembentukan diri kearah pendewasaan seseorang serta penyesuaian diri suatu individu terhadap lingkungan sosial yang dihadapinya. Pemuda akan mengalami proses sosial dengan beberapa tingkatan diantaranya dimulai dari lingkungan keluarga berlanjut ke lingkungan sekolah atau pelajar hingga pemuda nantinya akan menjalani kehidupan bermasyarakat. Proses sosial tersebut disebut juga dengan sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi (titk tertinggi dimana pemuda mengalami proses pendewasaan) .

                                                               BAB II
PEMBAHASAN


Pemuda dan Sosialisasi
2.1.            Pengertian pemuda
Pemuda merupakan sekumpulan orang atau individu yang sedang  mengalami fase dimana sedang mengalami perkembangan secara psikis dan juga mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi . karena pemuda memiliki gejolak semangat yang tinggi dan juga seiring perkembangan zaman serta ilmu yang didapatkan maka dari itu pemuda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karna pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

2.2.            Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses dimana individu yang satu dengan yang lainnya melakukan proses pengenalan atau pendekatan dimana adanya proses interaksi dan percakapan antar kedua belah pihak dengan komunikasi tatap muka dan juga merupakan penanaman atau pembentukan kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu individu ke individu lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sosialisasi ini dapat membentuk kedua belah pihak dapat mengenal satu sama lain dan munculnya ketertarikan antar keduanya karna mungkin ada sesuatu hal kesamaan serta dapat menjalin hubungan silaturahmi keduanya dengan baik.

            2.3.      Pengertian internalisasi dan spesialisasi
Internalisasi merupakan hal yang mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Dimana kita belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun kita berada. Dimana terdapat perbedaan antar karakter pada setiap individu , karakter tersebut menjadi suatu identitas diri individu masing-masing. Perilaku pada setiap individu pun berbeda-beda, maka dari itu setiapa individu pasti mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma - norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa mereka derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.
Setelah individu mengambil suatu tindakan entah itu positif atau negatif, pastilah individu tersebut berfikir atas tindakannya tersebut. Atas pemikirannya itu, akan membuat suatu pembelajaran dimana individu akan lebih memahami apa itu hidup besosialisasi dan norma-norma yang berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu individu akan mendapatkan spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana individu bisa menempatkan dirinya di dalam hidup bermasyarakat.
Jadi, kesimpulan dari penjelasan di atas adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan yang ada,  entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Setiap yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran , setelah terbiasa ia baru menggunakan beberapakan tindakan yang seharusnya memang dilakukan.

2.4.            Proses sosialisasi
Setiap orang pastilah memiliki proses sosialisasi, ada empat macam tahap dalam bersosialisasi yang Pertama ialah Tahap persiapan (Preparatory Stage),dimana dalam tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, dimana saat seorang anak yang baru lahir mereka mulai belajar mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini dimana anak anak mulai melakukan kegiatan meniru ayah atau ibunya meskipun tidak sempurna. Kedua ialah Tahap meniru (Play Stage), didalam tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other). Ketiga ialah Tahap siap bertindak (Game Stage) , dimana dalam tahap ini merupakan Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermainsecara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluargadan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya. Keempat ialah Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized Other) , dimana pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

2.5.            Pemuda dan identitas
Membahas hal mengenai pemuda dan identitas, kita tahu bahwa pemuda selalu diidentikkan dengan suatu generasi yang dimana diharapkan mampu menjadi generasi penerus bangsa dan dapat mengisi pembangunan nasional. Apalagi pemuda identik dengan memiliki berbagai macam permasalahan untuk dari itu perlunya di tindak lanjuti agar pemuda tidak kehilangan atau merusak citra fungsinya sebagai penerus pembangunan nasional. Oleh karena itu, untuk menangani dan menindak lanjutinya perlu diadakannya suatu  pembinaan dan pengembangan pada generasi muda.
Berikut merupakan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, Pertama ialah landasan idiil yaitu pancasila, sebagai pemuda kita harus mencerminkan segala sesuatu tindakan atau perilaku kita yang terdapat di dalam ke 5 sila tersebut dan pancasila adalah sebagai pedoman hidup , Kedua ialah landasan konstitusional yaitu UUD 1945, sama halnya dengan pancasila kita juga perlu mencerminkan tindakan kita yang terdapat didalam UUD tersebut , Ketiga ialah landasan strategis yaitu GBHN. Dimana GBHN itu sendiri merupakan rencana haluan pembangunan negara yang dibuat oleh MPR, dan dilaksanakan oleh Presiden. Didalam GBHN juga tertera aturan – aturan jalannya pembangunan negara yang harus berlandaskan kepada UUD 1945 sebagai tempat tertulisnya tujuan atau cita – cita negara Indonesia. Jadi, isi perencanaan yang tertulis dalam GBHN tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945 yang berlaku. Jadi kita sebagai pemuda harus mengetahui apa saja nilai yang terkandung didalamnya. Keempat ialah landasan teoritis yaitu Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdakaan Indonesia tahun 1945. Dimana kita sebagai pemuda harus mengingat tanggal terlahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdakaan Indonesia tahun 1945 dengan memperingatinya dengan melakukan upacara dan juga kita harus tahu mengenai sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdakaan Indonesia tahun 1945 tersebut . Kelima ialah Landasan normatif  yaitu merupakan etika dan tata nilai, tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat. Dimana kita sebagai pemuda penerus bangsa memiliki etika yang baik, dengan tidak melakukan hal-hal yang mencoreng nilai-nilai bangsa . berkata dan perilaku yang sopan tidak berperilaku seperti orang yang tidak berpendidikkan dan juga setiap pemuda memiliki kebudayaan yang berbeda beda kita sebagai pemuda bangsa harus mampu mengembangkan atau mengeksplor dan melestarikan nilai-nilai tradisi dan kebudayaan kita dan jangan mengikuti gaya kebudayaan orang barat, cintailah kebudayaan dan tradisi kita sendiri walau bagaimanapun kita merupakan bangsa Indonesia dan jangan sampai kebudayaan dan tradisi kita dicuri dan dilestarikan oleh negara lain.
Penataan dalam kehidupan pemuda sangat diperlukan karena pemuda memainkan peran penting dalam pembangunan nasional karena sebagai generasi penerus bangsa . oleh karena itu dalam penataan dan pembinaan kehidupan pemuda terkandungnya suatu penanaman motivasi kepekaan pada pemuda terhadap masa yang akan dating supaya pemuda memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap  masa yang akan ia lalui dan memiliki jiwa yang mampu membanggakan bagi bangsa dan negara nya , mampu membenan amanat sebagai penerus bangsa, memiliki jiwa  kepemimpinan serta bertanggung jawab atas berbagai macam hal tentunya.

2.6.            Peranan pemuda dalam masyarakat
Pemuda merupakan generasi penerus bangsa karna faktor usia yang lebih muda yang memiliki jiwa yang masih bergejolak, ingin mencari tahu berbagai hal yang baru, dan lebih bersemangat dan berpacu  untuk mendapatkan sesuatu yang bisa mereka raih yaitu suatu kesuksesan, aklerasi, mengemukakan pendapat mereka , prestasi dan ilmu yang didapatkan dan serta informasi dan pengetahuan . pemuda mampu menangkap makna,  sesuatu atau informasi dengan baik dan cepat dibanding generasi tua maka dari itu pemuda mengemban amanat sebagai penerus generasi bangsa. Didalam suatu masyarakat pemuda memiliki peranan penting yaitu dimana suatu tindakan atau tingkah lakunya dapat dicerminkan atau sebagai panutan contohnya di daerah tempat tinggalnya yaitu membuang sampah pada tempatnya, berperilaku yang baik utntuk contoh panutan bagi anak anak kecil disekitar rumahnya , kedua mampu bersosialisasi dengan lingkungannya dan juga tetangga nya karna ada istilahnya keluarga terdekat yaitu tetangga mu mengapa demikian? supaya apabila ada sesuatu yang terjadi dirumahmu ataupun lainnya mengenai kamu , tetangga mu dapat memberitahu kepada kamu. Ketiga, mampu bersosialisasi dan menjalin silaturahmi kepada masyarakat di sekitar rumahmu dan mengikuti acara ataupun kegiatan  seperti karang taruna yang tujuannya dapat menjalin silahturami antar sesama dan juga dapat menjalin hubungan yang baik dan juga mendapatkan informasi . namun kebanyakan pemuda sekarang banyak yang tidak peduli akan adanya bersosialisasi karna terpengaruh oleh kecanggihan internet ( media sosial ) dimana yang dekat menjadi jauh dan yang jauh menjadi dekat sangat disayangkan . maka dari itu sarannya adalah sebagai generasi yang tua maupun orang tua pemuda mengingatkan bahwa sosialisasi sangat diperlukan karna apabila terjadi sesuatu pada kita pastilah pihak terdekat atau orang terdekat yang akan membantu . sosialisasi sangat dipentingkan karna yaitu memperbanyak perkenalan dan pertemanan serta menjalin silahturami antar sesama, dan tujuannya peran pemuda bersatu dalam suatu masyarakat ialah bersatu dan menuangkan cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.




                                                            BAB III


3.1.            Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Pemuda dan sosialisasi adalah Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan negara dan bangsa. Selain itu pemuda mempunyai peran sebagai panutan dan dapat mengemban amanat sebagai penerus bangsa yaitu dengan menggapai cita cita nya dengan baik dan mau belajar bersungguh sungguh dan  karna faktor usia nya yang muda dan jiwanya yang ingin mengetahui dan mencari tau berbagai macam hal yang baru dan juga pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. karena siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah setinggi setingginya dan bersungguh sunggguh , karna dengan adanya kemauan serta berdoa pasti akan tercapai . Dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.

3.2.            Saran
Penulis menyadari adanya kekurangan atau kelemahan dalam menyusun makalah ini. Sehingga dengan kerendahan hati. Penulis berharap adanya masukan,kritik, bahkan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.





 DAFTAR PUSTAKA


Drs. H. Abu Ahmadi  dan  Ir. Supatmo (1991) , Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta : Jakarta

Drs. H. Abu Ahmadi  dan  Ir. Supatmo (2003) , Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta : Jakarta







Komentar

Postingan Populer